Kamis, 22 September 2011

Perkembangan Manusia


Manusia tumbuh dan berkembang. Coba kamu perhatikan seorang bayi!
Badannya kecil, lemah, dan belum bisa bergerak banyak. Gerak seorang bayi masih
terbatas. Dia hanya mampu menggerakkan kaki dan tangannya. Dengan
bertambahnya usia maka bayi tersebut mulai bisa tengkurap, kemudian duduk.
Artinya badannya sudah mulai dapat bergerak dan ototnya bertambah kuat.
Badannya juga tumbuh menjadi lebih besar. Kemudian dia mulai belajar berdiri dan
akhirnya dapat berjalan. Hal itu menunjukkan bahwa otot kakinya sudah semakin
kuat. Jadi pertumbuhan berbeda dengan perkembangan. Pertumbuhan merupakan
proses perubahan volume, ukuran, bentuk, dan fungsi pada makhluk hidup. Contohnya
tubuhnya menjadi besar. Sedangkan perkembangan berkaitan dengan
pertambahan kemampuan makhluk hidup. Contohnya manusia dapat berjalan dan
berbicara.
Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik maka bayi tersebut juga
mengalami perkembangan mental. Mula-mula dia hanya mampu mengucapkan satu
kata. Dengan bertambahnya usia dia dapat mengucapkan beberapa kata. Rasa
ingin tahu dan memiliki pada seorang bayi juga mulai tampak. Apabila dia memegang
sesuatu maka dia akan mengamatinya bahkan tidak mau melepas karena ada rasa
ingin memiliki. Perkembangan mental lainnya adalah rasa ingin diperhatikan, dan
disayangi. Jadi tampak bahwa pada seseorang terjadi pertumbuhan dan perkembangan
fisik dan mental secara berkesinambungan.

Tahapan-tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dapat
dituliskan seperti berikut.
1. Bayi, yaitu sejak kelahiran hingga usia 1 tahun.
2. Balita, yaitu usia 1 sampai dengan 4 tahun.
3. Anak-anak, yaitu usia 5 hingga 10 tahun.
4. Remaja, yaitu usia 11 hingga 20 tahun.
5. Dewasa, yaitu usia 21 sampai dengan 49 tahun.
6. Tua, yaitu usia 60 sampai dengan 65 tahun.
7. Lanjut usia, yaitu usia di atas 66 tahun.
Pertumbuhan badan sangat pesat terjadi pada masa bayi hingga anak-anak.
Pada masa ini perkembangan organ-organ reproduksinya belum maksimal. Namun,
karena faktor lingkungan, ada yang mengalami masa yang lebih cepat. Anak-anak
sudah dapat membedakan mana yang baik dan yang buruk, yang bagus dan jelek.
Terkadang anak-anak sudah dapat menentukan apa yang layak untuk dirinya.
Pada masa remaja organ-organ reproduksinya sudah berkembang. Perkembangan
organ-organ reproduksi dipengaruhi oleh hormon (hormon adalah zat yang
dihasilkan tubuh untuk mengendalikan proses-proses di dalam tubuh).
Setelah masa remaja adalah masa dewasa. Pada masa ini, seseorang dianggap
sudah matang baik dalam jiwa dan rasa percaya diri. Perkembangan fisik orang
dewasa sudah maksimum. Setelah melewati masa dewasa maka manusia memasuki
usia lanjut. Pada usia ini, manusia mengalami banyak perubahan. Contohnya
kemampuan lensa mata.
Ketika seseorang mulai remaja maka akan terjadi perubahan-perubahan pada
fisik anak laki-laki dan anak perempuan. Apa saja perubahan-perubahan itu? Mari
kita pelajari lebih lanjut.
1. Perubahan pada Anak Laki-Laki
Perkembangan alat kelamin dan tanda-tanda
seksual sekunder pada laki-laki dipengaruhi oleh
hormon testoteron. Hormon ini berfungsi untuk
pembentukan sel sperma di dalam testis. Tandatanda
seksual sekunder yang juga berkembang
pada laki-laki meliputi perubahan fisik, seperti
wajah ditumbuhi jambang, kumis dan jenggot.
Selain itu tumbuh rambut ketiak dan rambut di
daerah kemaluan. Badan tampak kekar dan
berotot, serta tumbuh jakun. Suara anak laki-laki
berubah menjadi lebih berat.

Hormon testoteron juga memengaruhi perkembangan mental seorang anak lakilaki.
Laki-laki cenderung menjadi lebih tenang, rasional dan cuek (acuh). Oleh karena
itu bila laki-laki mengalami masalah ia cenderung diam dan menyelesaikannya dengan
cara yang praktis (rasional).
2. Perubahan pada Anak Perempuan
Bagaimana dengan perkembangan pada
perempuan? Perkembangan pada perempuan dipengaruhi
oleh hormon estrogen dan progesteron.
Hormon ini berfungsi untuk mematangkan sel
telur (ovum) dan mengatur perkembangan seksual
sekunder. Perkembangan seksual sekunder
ditandai dengan adanya perubahan fisik.
Perubahan itu antara lain, membesarnya pinggul
dan payudara, tumbuh rambut pada daerah
kemaluan dan ketiak. Hormon estrogen juga
menjadikan kulit perempuan menjadi lebih halus
dibandingkan dengan kulit laki-laki.
Selain itu perempuan juga mengalami
menstruasi atau haid. Haid adalah rusak atau luruhnya sel telur karena tidak dibuahi
oleh sel sperma. Haid ditandai dengan keluarnya darah pada lubang kemaluan
perempuan. Haid terjadi setiap 28 hari sekali. Jadi, jika kamu sudah menginjak remaja
dan mengalami haid maka tidak perlu takut. Haid adalah hal yang normal terjadi
pada perempuan.
Hormon progesteron dan estrogen juga memengaruhi perkembangan mental
perempuan. Hal ini menyebabkan perempuan lebih mengutamakan perasaan, ingin
dimanja, dan penuh perhatian. Oleh karenanya, bila perempuan mengalami masalah,
maka ia akan menangis, mengadu, dan menyesali diri.
Apabila semua ciri-ciri yang dijelaskan di atas sudah tampak pada anak laki-laki
dan perempuan, maka mereka sudah memasuki masa pubertas. Pubertas adalah
masa remaja yang ditandai dengan adanya perkembangan seksual sekunder. Anak
laki-laki mengalami pubertas pada usia antara 11–16 tahun, sedangkan perempuan
pada usia antara 10–15 tahun.
Pada masa puber anak laki-laki maupun perempuan berada pada masa rawan.
Mereka selalu mencari tahu tentang dirinya dan orang lain, bahkan lawan jenisnya.
Jadi berhati-hatilah dalam pergaulan! Masa puber adalah masa yang sulit bagi
seorang remaja. Oleh karena itu bergaullah dengan baik dengan memperhatikan
norma-norma sosial yang ada, memilih teman yang mengajak kebaikan, tidak mudah
meniru orang lain, melakukan aktivitas yang positif, dan banyak beribadah. Selain
itu peranan orang tua juga sangat penting. Orang tua perlu memperhatikan dan
mendampingi anak, atau orang tua dapat menjadi teman bagi anaknya.

RANGKUMAN
1. Manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
2. Bayi tumbuh menjadi anak-anak kemudian remaja dan dewasa.
3. Saat remaja organ-organ reproduksi sudah berkembang.
4. Perkembangan alat kelamin dan tanda-tanda seksual sekunder pada lakilaki
dipengaruhi oleh hormon testoteron.
5. Tanda-tanda seksual sekunder adalah perubahan fisik seperti wajah
ditumbuhi jambang, kumis, dan jenggot; tumbuh rambut ketiak, dan rambut
kemaluan. Selain itu suaranya berubah menjadi lebih berat.
6. Perkembangan pada perempuan dipengaruhi oleh hormon estrogen dan
progesteron.
7. Perkembangan seksual sekunder ditandai dengan mengalami menstruasi,
pinggul dan payudara membesar, tumbuh rambut pada daerah kemaluan
dan ketiak.
8. Masa remaja atau pubertas pada anak laki-laki terjadi pada usia 11–16 tahun
sedangkan pada anak perempuan terjadi pada usia 10–15 tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar