Manusia tumbuh dan berkembang. Coba kamu
perhatikan seorang bayi!
Badannya kecil, lemah, dan belum bisa
bergerak banyak. Gerak seorang bayi masih
terbatas. Dia hanya mampu menggerakkan kaki
dan tangannya. Dengan
bertambahnya usia maka bayi tersebut mulai
bisa tengkurap, kemudian duduk.
Artinya badannya sudah mulai dapat bergerak
dan ototnya bertambah kuat.
Badannya juga tumbuh menjadi lebih besar.
Kemudian dia mulai belajar berdiri dan
akhirnya dapat berjalan. Hal itu
menunjukkan bahwa otot kakinya sudah semakin
kuat. Jadi pertumbuhan berbeda dengan
perkembangan. Pertumbuhan merupakan
proses perubahan volume, ukuran, bentuk,
dan fungsi pada makhluk hidup. Contohnya
tubuhnya menjadi besar. Sedangkan
perkembangan berkaitan dengan
pertambahan kemampuan makhluk hidup.
Contohnya manusia dapat berjalan dan
berbicara.
Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan
fisik maka bayi tersebut juga
mengalami perkembangan mental. Mula-mula
dia hanya mampu mengucapkan satu
kata. Dengan bertambahnya usia dia dapat
mengucapkan beberapa kata. Rasa
ingin tahu dan memiliki pada seorang bayi
juga mulai tampak. Apabila dia memegang
sesuatu maka dia akan mengamatinya bahkan
tidak mau melepas karena ada rasa
ingin memiliki. Perkembangan mental lainnya
adalah rasa ingin diperhatikan, dan
disayangi. Jadi tampak bahwa pada seseorang
terjadi pertumbuhan dan perkembangan
fisik dan mental secara berkesinambungan.
Tahapan-tahapan pertumbuhan dan
perkembangan pada manusia dapat
dituliskan seperti berikut.
1. Bayi, yaitu sejak kelahiran hingga usia
1 tahun.
2. Balita, yaitu usia 1 sampai dengan 4
tahun.
3. Anak-anak, yaitu usia 5 hingga 10 tahun.
4. Remaja, yaitu usia 11 hingga 20 tahun.
5. Dewasa, yaitu usia 21 sampai dengan 49
tahun.
6. Tua, yaitu usia 60 sampai dengan 65
tahun.
7. Lanjut usia, yaitu usia di atas 66
tahun.
Pertumbuhan badan sangat pesat terjadi pada
masa bayi hingga anak-anak.
Pada masa ini perkembangan organ-organ
reproduksinya belum maksimal. Namun,
karena faktor lingkungan, ada yang
mengalami masa yang lebih cepat. Anak-anak
sudah dapat membedakan mana yang baik dan
yang buruk, yang bagus dan jelek.
Terkadang anak-anak sudah dapat menentukan
apa yang layak untuk dirinya.
Pada masa remaja organ-organ reproduksinya
sudah berkembang. Perkembangan
organ-organ reproduksi dipengaruhi oleh
hormon (hormon adalah zat yang
dihasilkan tubuh untuk
mengendalikan proses-proses di dalam tubuh).
Setelah masa remaja adalah masa dewasa.
Pada masa ini, seseorang dianggap
sudah matang baik dalam jiwa dan rasa
percaya diri. Perkembangan fisik orang
dewasa sudah maksimum. Setelah melewati
masa dewasa maka manusia memasuki
usia lanjut. Pada usia ini, manusia
mengalami banyak perubahan. Contohnya
kemampuan lensa mata.
Ketika seseorang mulai remaja maka akan
terjadi perubahan-perubahan pada
fisik anak laki-laki dan anak perempuan. Apa
saja perubahan-perubahan itu? Mari
kita pelajari lebih lanjut.
1. Perubahan pada Anak
Laki-Laki
Perkembangan alat kelamin dan tanda-tanda
seksual sekunder pada laki-laki dipengaruhi
oleh
hormon testoteron. Hormon ini berfungsi
untuk
pembentukan sel sperma di dalam testis.
Tandatanda
seksual sekunder yang juga berkembang
pada laki-laki meliputi perubahan fisik,
seperti
wajah ditumbuhi jambang, kumis dan jenggot.
Selain itu tumbuh rambut ketiak dan rambut
di
daerah kemaluan. Badan tampak kekar dan
berotot, serta tumbuh jakun. Suara anak
laki-laki
berubah menjadi lebih berat.
Hormon testoteron juga memengaruhi
perkembangan mental seorang anak lakilaki.
Laki-laki cenderung menjadi lebih tenang,
rasional dan cuek (acuh). Oleh karena
itu bila laki-laki mengalami masalah ia
cenderung diam dan menyelesaikannya dengan
cara yang praktis (rasional).
2. Perubahan pada Anak
Perempuan
Bagaimana dengan perkembangan pada
perempuan? Perkembangan pada perempuan
dipengaruhi
oleh hormon estrogen dan progesteron.
Hormon ini berfungsi untuk mematangkan sel
telur (ovum) dan mengatur perkembangan
seksual
sekunder. Perkembangan seksual sekunder
ditandai dengan adanya perubahan fisik.
Perubahan itu antara lain, membesarnya
pinggul
dan payudara, tumbuh rambut pada daerah
kemaluan dan ketiak. Hormon estrogen juga
menjadikan kulit perempuan menjadi lebih
halus
dibandingkan dengan kulit laki-laki.
Selain itu perempuan juga mengalami
menstruasi atau haid. Haid adalah rusak
atau luruhnya sel telur karena tidak dibuahi
oleh sel sperma. Haid ditandai dengan
keluarnya darah pada lubang kemaluan
perempuan. Haid terjadi setiap 28 hari
sekali. Jadi, jika kamu sudah menginjak remaja
dan mengalami haid maka tidak perlu takut.
Haid adalah hal yang normal terjadi
pada perempuan.
Hormon progesteron dan estrogen juga
memengaruhi perkembangan mental
perempuan. Hal ini menyebabkan perempuan
lebih mengutamakan perasaan, ingin
dimanja, dan penuh perhatian. Oleh
karenanya, bila perempuan mengalami masalah,
maka ia akan menangis, mengadu, dan
menyesali diri.
Apabila semua ciri-ciri yang dijelaskan di
atas sudah tampak pada anak laki-laki
dan perempuan, maka mereka sudah memasuki
masa pubertas. Pubertas adalah
masa remaja yang ditandai dengan adanya
perkembangan seksual sekunder. Anak
laki-laki mengalami pubertas pada usia
antara 11–16 tahun, sedangkan perempuan
pada usia antara 10–15 tahun.
Pada masa puber anak laki-laki maupun
perempuan berada pada masa rawan.
Mereka selalu mencari tahu tentang dirinya
dan orang lain, bahkan lawan jenisnya.
Jadi berhati-hatilah dalam pergaulan! Masa
puber adalah masa yang sulit bagi
seorang remaja. Oleh karena itu bergaullah
dengan baik dengan memperhatikan
norma-norma sosial yang ada, memilih teman
yang mengajak kebaikan, tidak mudah
meniru orang lain, melakukan aktivitas yang
positif, dan banyak beribadah. Selain
itu peranan orang tua juga sangat penting.
Orang tua perlu memperhatikan dan
mendampingi anak, atau orang tua dapat
menjadi teman bagi anaknya.
RANGKUMAN
1. Manusia mengalami pertumbuhan dan
perkembangan.
2. Bayi tumbuh menjadi anak-anak kemudian
remaja dan dewasa.
3. Saat remaja organ-organ reproduksi sudah
berkembang.
4. Perkembangan alat kelamin dan
tanda-tanda seksual sekunder pada lakilaki
dipengaruhi oleh hormon testoteron.
5. Tanda-tanda seksual sekunder adalah
perubahan fisik seperti wajah
ditumbuhi jambang, kumis, dan jenggot;
tumbuh rambut ketiak, dan rambut
kemaluan. Selain itu suaranya berubah
menjadi lebih berat.
6. Perkembangan pada perempuan dipengaruhi
oleh hormon estrogen dan
progesteron.
7. Perkembangan seksual sekunder ditandai
dengan mengalami menstruasi,
pinggul dan payudara membesar, tumbuh
rambut pada daerah kemaluan
dan ketiak.
8. Masa remaja atau pubertas pada anak
laki-laki terjadi pada usia 11–16 tahun
sedangkan pada anak perempuan terjadi pada
usia 10–15 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar